Selasa, 21 April 2020

Pagi

Pagi menjelang. Langkah baru terbentang.

Aku terbangun oleh panggilan fajar. Masih gelap di sini. Mentari malu-malu. Ingin ditunggu dengan warna kelabu.

Rintik gerimis menyambut. Bercumbu dengan tetes embun.

Terlalu awal jika aku berceloteh tentang rindu,  rasa, dan patah. Baiknya, kali ini ku papah saja harap ke depanmu.

Bagaimana tentang kemarin? Biar sudah jadi lalu. Anggap saja meng-abu. Ringan tak menganggu pandang. Meski berat tuk dikenang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;